Sastrawan yang sekaligus juga pejuang dan wartawan ini meninggal dunia di Bandung pada tanggal 17 Juni 1959 dalam usia 76 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pahlawan Cikutra, Bandung. Ia meninggalkan 2 orang istri dan 13 orang anak.
Azab dan Sengsara
Judul Novel : Azab dan Sengsara
Penulis : Merari Siregar
Di kota Siporok, hidup seorang bangsawan kaya raya yg memiliki
seorang anak laki-laki dan seorang perempuan . Anaknya yg laki2 bernama
Sutan Baringin. Dia sangat dimanja oleh ibunya. Segala kehendaknya
selalu dituruti dan segala kesalahannya pun selalu dibela ibunya.
Akibatnya, setelah dewasa, Baringin tumbuh menjadi seorang pemuda yg
angkuh, berperangai jelek, serta suka berfoya-foya.
Oleh kedua orangtuanya, Sutan Baringin dinikahkan dengan Nuria,
seorang perempuan baik-baik pilihan ibunya. Walaupun telah berkeluarga,
Sutan Baringin masih tetap suka berfoya-foya menghabiskan harta benda
kedua orangtuanya. Dia berjudi dg Marah Said, seorang prokol bambu
sahabat karibnya. Sewaktu ayahnya meninggal, sifat Sutan Baringin
semakin menjadi, maskin suka berfoya-foya menghabiskan harta warisan
orangtuanya. Akhirnya, dia bangkrut dan utangnya sangat banyak.